Senin, 29 Juni 2015

Tuhan, aku tau engkau ada

Pada suatu waktu, aku duduk seorang diri entah tak tau apa yg ditunggu. Pikiranku tak tentu hendak dituju kemana, rasa sakit pada fisikku seolah menertawakanku. Ya. Aku kesakitan. Aku menahan sakit untuk tetap supaya terlihat baik-baik saja.
Kurasakan angin yg menerbangkan baju dan jilbabku. Kutahan pijakanku. Aku takut sekali terbawa angin. Tidak, aku tidak kurus. Aku hanya sedikit berkurang berat badan dikarenakan kurang selera makan. Semoga.
Hari sudah sangat sore, tak satu matapun melihat kearahku. Ya, aku duduk dipinggiran kota. Kota yg begitu padat, tetapi tak ada rasa perduli. 
Apa? Perduli? Mengingat kata itu, mataku tiba-tiba seperti tergenang oleh air, lalu air itu perlahan membasahi pipiku yg awalnya kering.
Tak ada yg harus aku tangisi. Aku mencoba menguatkan diri sendiri. 
Tuhan, aku tau Engkau disini..
Kupandang langit yg biru, lama kelamaan aku melihat sosok tak jelas dilangit itu. Ia seperti memperhatikan aku, lalu tersenyum kearahku.
Tuhan, aku tau Engkau ada..
Aku mencintai diriku. Mencintai kekurangan dan kelebihanku. Aku mencintai ciptaan-Mu ini ya salam. Kumohon, jangan tinggalkan aku ya Robbi. 
Aku tau Engkau disini, ADA...

Rabu, 24 Juni 2015

Mawar tak berduriku

                 
                          BAB 1
                PENYESALAN


Kakakku adalah sosok misterius. Aku harus bermain teka-teki dengan otakku sendiri jika harus menebak sikapnya yang kadang aneh dan tidak seperti biasanya. 
Sebagai adik satu-satunya, aku masih punya sifat keras hati dan kepala. Apalagi kalau persoalan kakak. Karena yang aku tau, dia bakal memanjakanku lebih. 

***

Malam itu, hari sudah larut malam, aku kembali membuat onar dikamar, mungkin perihal teman-temanku, aku menjadi emosi, aku ingin sekali dibujuknya, dimanjainya, tapi aku menganggap ia tak mengerti. Saat aku memanggilnya dengan suara keras, ia diam saja, berselang menit kemudian ia mangeluhkan sakit kepala. 
Aku diam saja tak memperdulikan ia yang untuk ke-2 kalinya memanggilku
"Deekk, kepala kakak berat", ia memanggilku dengan suara yg pelan dan bergetar. Berkali-kali bahkan. Aku tetap tak memperdulikannya karna masih memendam kesal. 
"Deekk, deekk, dee--" panggilannya berhenti, aku mulai merasakan udara tidak enak. Mendadak nafasku tercekat.

"Kaaakk" aku memanggilnya, tanpa sahutan. Aku yang semula duduk didepan tv langsung terlonjak menghampirinya yang daritadi berbaring ditempat tidur. 
Aku goyang-goyangkan tubuhnya sampai aku tersadar dia benar-benar sudah tidak sadar diri.
Astagfirullah. Mataku membelalak. Keringkonganku kering. 
"Kaaakkk, bangun kaaakk" nadaku mulai melirih sendu. Udara mulai kurasakan panas disekitarku. 
"Kakaaaakk" suaraku mulai tinggi tapi bergetar, Allaaaah, mataku mulai kabur, kurasakan air berkumpul dibola mataku, tanpa sadar butir-butir itupun membasahi pipiku. Allah, tolong kakakku. 

Kupaksa diri untuk tegar, kupijat tubuh dan kepalanya, dengan modal minyak kayu putih ditangan. Alhamdulillah. Kakak membukakan mata. Kuberi ia air minum lalu aku bergegas mengganti bajunya dengan rasa bersalah yang masih memuncak.

Astagfirullah. Bibirku bergetar melafazkan istighfar. Adik macam apa aku ini ya Allah. Mengapa menyakiti hati kakakku menjadi rutinitas bodoh yang selalu aku lakukan. 

"Kaaak, maafkan adek" aku setengah berbisik ditelinganya. 
Matanya ia tutup kembali. Mungkin ia tak ingin melihatku.
"Kak, maaf kak, jangan sakit ya, adek cemas" aku mengusap rambutnya. Tanpa sadar kulihat air mata menetes dari ke-2 ujung matanya. Bersalahku semakin membludak. Ingin kumaki diriku sendiri, ah bahkan lebih dari itu. Ingin kubunuh mungkin.
"Kak, aku sangat menyayangimu, maafkanlah" kubisik ia lagi, lalu kucium keningnya, lamaaa. Tanpa jeda. Samar-samar, sedu nya kudengar. Ia menahan tangis, bibirnya bergetar, tak henti air dari ujung matanya mengalir.
Melihat kakakku yang rapuh, rapuh karna sikap adiknya sendiri, tanpa sadar pipiku sudah basah. Aku lalu memeluknya erat, menciuminya. Aku sadar, aku sangat menyayanginya. Lebih dari hatiku sendiri.

Aku menyesal. 
Sikap egoisku akhirnya membuat lingkunganku rusak. Kini penyesalan hanya datang diakhir. Setelah luka kutancapkan pada hati kakakku yang sangat menyayangiku, aku memang bisa menyembuhkannya dengan "maaf" dan rasa bersalahku. Tapi kupastikan, bekasnya masih besar dan kasar.

***
Pagi itu aku malas sekali untuk berangkat kekampus, setelah bangun, kulihat dikamar tidak ada siapapun. 
Hei, kemana kakakku?
Aku langsung mengendalikan mataku keseluruh pojok ruangan. Tetap tak kutemukan. Dikamar mandi juga kosong. Kemana dia? Sepagi inikah dia kekampus? Aku hanya membathin sambil mengingat-ngingat jadwal kuliahnya.
"Perasaan yang ada jadwal kuliah pagi hari ini itu aku-lah" aku berbicara sendiri akhirnya. 

Perasaanku berkecamuk. Dinginnya pagi ketika aku membuka pintu menusuk tulang. Bukan, bukan karna dingin, tapi karna khawatir. Dan bukan tulangku yang tertusuk, tapi hatiku. 

"Kak, pergi kemana sih pagi-pagi"
Kurasakan suaraku bergetar.

---

Kau tau, kakakku?

Kau tau, kakakku?
Dalam terluka pun aku masih bisa tersenyum
Dalam deritapun aku masih bisa bahagia
Dan dalam renyuhpun aku masih bisa berhasrat
Semua masih seimbang
Masih tentang aku, kau, cerita dan cinta..

Kau tau, kakakku?
Banyak yang kau bentuk dalam diriku
Hingga aku tak sanggup menguraikannya dengan kata-kata
Walau jauh,
Sukmamu masih bisa kurasakan hadir disini
Dalam ruang yang kita punya
Damai dan terjaga..

Kau tau, kakakku?
Lantas mengapa belum juga mengerti?

Selasa, 23 Juni 2015

Pikiranku masih pada janjimu




"Hai. Aku masih disini loh. Dalam harapan kamu pastinya"

Jumpa-jumpa, aku udah dewasa, lah kamu apalagi, udah tinggi, makin cakep, suaranya juga makin berat hihii aku nggak bisa berhenti mikirin dibuatnya.
Aku berusaha senyum sembari negur "hai" aja, susahnya minta ampun. Kamu kok biasa aja yah?!

Eh inget nggak, kita ketemu udah sejak kecil, trus kan aku nggak peduli kamu karna statusnya tetangga. Dan aku-kamu yg berstatus anak kecil juga nggak peduli soal itu. Trus umur 7 tahun, kita masuk di sekolah Madrasah Diniyah Amaliyah yg sama. Kamu nya terkenal belagu karna ternyata mama kamu adalah wakil kepala sekolah serta guru disekolah itu. Aku dan kamu selalu dipasangkan pada pawai dengan baris didepan. Kita sama-sama berbadan kecil. Nggak cuman pawai, kita ber2 juga pasangan "da'i-da'iah" sampai kekabupaten, juga pasangan syarhil qur'an, dan tahfidz qur'an. Nggak cuman disitu, dikelas kita selalu "dorong-dorongan" juara. Kalau semester ini kamu yg juara 1, nah aku 2. Gitu terus sebaliknya. Kita selalu kebagian seneng. Pas aku juara, kamu nggak. Pas kamunya yg juara, aku enggak. Ibaratnya, kita saling nutupin kekurangan. HEHE

Sampai menuju akhir madrasah dan kita memasuki kelas terakhir, aku dikirimi kamu surat yg diselipin disaku tas aku. Aku nggak ngerti isi suratnya, karena kamu emang nggak pernah romantis.
Tapi kekonyolan yg kita buat saat itu adalah "kita jadian". Kita masih ingusan dan ahh entahlah. Konyol sekali.

Kita pisah setelah lulus, kamu yg katanya mau masuk sekolah agama memilih umum pada akhirnya, SMPN 1. Aku memilih MTSN karna memang sudah cita-cita. Aku dan kamu tetap jadi kita. Diulang tahun aku, kamu ngirimin aku bantal merah berbentuk hati yg saat itu kamu sendiri nggak berani buat nganternya karna surat-surat yg kamu kirim sudah ketahuan sama papa-mama aku dan mereka yaa.. Lumayan marah. Lewat sahabat kamu yg juga sahabat aku yg sudah kenal baik dengan papa-mama kamu ngucapin selamat ulang tahun buat aku. Kebahagiaan berlipat dihari ulang tahunku.

Dihari ulang tahun kamu, aku ngasi jam hiasan meja warna merah gambar mobil. "Masih kamu simpan, nggak?"
Aku 2 minggu loh nyariinnya, apa yg pas dan nggak bakal habis kalau dipakai. Dengan harapan kamu inget aku kalau ngeliatnya, pilihanku jatuh di jam itu, surat kecil dari sobekan diary kecilku berwarna biru kuselipkan dibawah kaki jam itu, "selamat ulang tahun, ya. Semoga segalanya sesuai dengan yg diharapkan. Terimakasih untuk semuanya", adalah surat ke yg entah berapa kalinya kutulis sambil diiringi debar dan keringat. 

Sampai pada akhirnya, aku yg sayang sekali padamu harus mengambil keputusan yg sebelumnya tak pernah terlintas dipikiranku, aku mutusin kamu, ya, aku mutusin kamu karna keadaan sekolah yg lumayan berantakan. Aku langsung dihubungi kakak kesayangan kamu yg aku tau sayang banget sama kamu, aku ditelpon-telpon dan disms sama kakak kamu, bilangin kamu nggak mau keluar kamar, nggak mau makan dan diam aja dari kemaren. 
"Hei cuek yg nyebelin, Kamu sayang banget sama aku?"

Kalau aku boleh bilang, sebenarnya aku hancur. Hancur banget. Aku nangis karna aku tau kamu pasti luka banget. Tapi maaf, jambore pramuka tinggal menunggu hari, olympiade cerdas ipa menungguku, belum bentroknya sama ujian kenaikan kelas, dan yg lebih parah, papa-mama masih mengungkit soal kita. Aku musti nyelesainnya satu-satu. Harusnya kamu paham.
 "Maafkan aku.."

Setahun kemudian, kamu benar-benar 
menghilang. Ntahlah apa yg kamu rasakan, mungkin kamu memendam rasa sakit hati padaku, tapi aku masih menunggu, menunggu kamu. Hatiku masih berada dikamu. Suatu ketika, teman sekelas aku yg ternyata teman kamu dibimbel bercerita tentang sosok kecil yg humoris tapi pintar ditempat les-nya. Aku yg tertarik dengan cerita itu turut serta mendengarkan, hingga pada menit berikutnya, dia menyebutkan namamu. Astaga. Aku tak tau entah apa yg kurasakan. Seperti luka basah yg mengering atau luka yg menghilang sembuh begitu saja. Entahlah..

Jantungku berdegup kencang sekali, aku mendadak seperti diketinggian yg teramat tingginya. 
Tanpa basa-basi kuucapkan satu kalimat pada temanku yg bercerita tadi, "sampaikan permintaan maaf dan salamku padanya". Temanku hanya terheran. Aku pun pergi dari forum pembicaraan itu. Seperti tak sanggup mendengar namanya. 

2 hari setelah kejadian itu, salamku bersambut. Bahkan dengan kalimat balasan "aku akan menghubungimu", membuat dadaku semakin sesak, jantungku berdegup, yg aku tau, aku bahagia. 

Selang pulang sekolah yg memang tidak diperkenankan membawa handphone, aku mendapat satu pesan singkat, darimu.. Pendek sekali, hanya berbunyi "hai". Pikiranku kembali kemasa lalu "masihkah kamu marah padaku sampai pesan yg kamu kirim begitu singkat". Aku tanpa pikir panjang lantas membalasnya dengan manis sambil bertanya kabar. 

Dan ternyata.. Kamu datang lagi membuat semuanya berubah, aku-kamu yg berbagi kabar sepulang sekolah dan malam sebelum tidur menjadi rutinitas kita dihandphone saat itu. Setelah surat, kamu masih cuek, tidak sama sekali romantis. Tapi aku tak perduli itu, yg aku tau, aku bahagia.

Berselang 3 bulan atas "balikan"-nya kita. Suatu siang ketika aku hendak berbagi kabar tentang betapa sulitnya pelajaran biologi yg kamu sukai. Tiba-tiba kamu mengucapkan satu kata yg dulu pernah aku ucapkan kekamu. "Kita udahan aja ya".
Aku lemas, badanku hampa gerak, aku tak tau entah apa yg harus aku lakukan. Aku berusaha untuk kuat memegang handphone, menelpon kamu tapi nomor kamu sudah tak aktif. Aku mengirimi kamu pesan singkat dengan bertanya apa yg kamu maksud padahal aku mengerti, jelas-jelas kamu minta putus. Sampai malam, pesan singkatku tak kunjung kamu balas. Aku sudah tidak ingin menelponmu, perasaanku sudah hancur, bahkan berkeping..

Keesokan harinya, kamu mengirimiku pesan singkat "kamu baik sekali, kita masih terlalu kecil, kalau kamu mau, kamu nunggu aku, kita siapin dulu semuanya yg berhubungan dengan cita-cita dan kebahagiaan orang tua. Jangan kemana-mana, kita disini saja"

Aku tenang. Tapi hatiku masih sedikit sakit.
Selang beberapa hari aku memikirkan apa yg salah denganku, tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa ajakanmu untuk baik-baik beberapa bulan lalu hanyalah kesempatan kamu untuk balas dendam. 
Aku semakin hancur ketika tau, beberapa hari setelah kejadian itu, kamu memacari teman akrab sepondok pengajianku. Aku semakin murka. Bukan, bukan aku. Tepatnya hatiku.
Berhari-hari aku hanya melamun didalam kamar, buku pelajaran hanya kupegang, malas kubaca. Aku benar-benar merasakan yg orang bilang "patah hati". 

Seminggu setelah sahabat-sahabatku mencoba menghiburku, aku kembali seperti biasa. Disatu sisi, aku berpikir, apa gunanya kupikir kamu yg bukan siapa-siapa, toh kamu disana juga nggak mikirin aku. "Dasar si cuek yg pendendam" bathinku. 
Tapi disisi lain, aku bangkit karna teringat janjimu. Aku percaya itu.

Bertahun-tahun hingga saat ini, aku selalu mendapat perbincangan hilir-mudik bahwa kamu selalu gonta-ganti pacar. Dan wanita-wanita yg kamu pacari adalah teman-teman akrabku semua. Entah memang ada maksud atau hanya kebetulan saja kamu memilih mencintai orang-orang yg berstatus teman bahkan akrab denganku. 

Hari ini, kamu sudah kulepas. Meski sering kutemukan kamu tak pernah tidur dikepalaku. Tapi aku sudah mencoba pindah dari hatimu. Hatimu yg tak pernah ada lagi untukku. 
Eh, kalau kamu suruh aku nunggu, aku tungguin, sementara aku siapin hati buat yg lebih baik nantinya. 
Doaku selalu untukmu, semoga berbahagia selalu.(:

Kamu, M.I.S --

Senin, 22 Juni 2015

Mawar tak berduriku

Doa adalah perbincangan dengan Tuhan yg paling indah. Dan perbincangan indah dengan Tuhan tersebut, aku hadirkan raja-ratu dihidupku, kesehatan mereka, kebaikan dan keberkatan hidup mereka. 

Dan aku hadirkan pula, peri hidupku. Sosok wanita yg sangat mirip dengan mama yg lambat laun menjadi kekasih hariku. Padanya kuletakkan asa yg tak tersampaikan, dengannya aku bercerita panjang lebar tentang beberapa orang yg mengkhianatiku, didepannya aku berani tersedu, hangatnya pelukannya membuat tenang hatiku, dia mengecup pelan pipiku, menghapus air mataku, sambil melepaskan 1 kalimat "sudah, kamu nggak sendiri".


Aku selalu memilih melihatnya tertidur pulas lalu kuciumi diam-diam (semoga dia nggak membaca ini). Tidak atau dengan kantuk yg tertahan, pipinya menjadi sasaran penghantar tidurku sebelum aku terlelap. Kadang, ketika dia tersadar aku belum tidur, dalam mata setengah tertutupnya, dia memanggilku, menarik tangan dan tubuhku, dibiarkannya kepalaku beralaskan lengannya, lalu dia memelukku. Aku yg kecil, tenggelam dalam nyamannya pelukannya yg sedikit lebih besar dariku. Dan, akupun tertidur. Aku rasa aku tidak butuh mimpi indah lagi.


Semangat luar biasaku ketika mungkin maut hampir menjemput, berada padanya. Jarak rumah-rumah sakit-kampus tidak membuat dia merasa penat untuk tetap menungguku. Pernah sekali suatu malam, aku melihat raut wajahnya yg kusam karna kelelahan, tetapi dia tetap mengajakku bercanda. Aku nggak pernah selera makan saat dirumah sakit, tapi dia hebat, kadang membuatku menghabiskan makananku yg hambar dengan sempurna. Sampai pas aku masuk rumah sakit yg entah keberapa kalinya, aku menunggunya dengan gelisah karena malam itu dia janji untuk menjemputku pulang, setelah akhirnya dia tiba, dia memberiku sebuah boneka danbo berwarna coklat. Itu boneka ke2 ku darinya setelah teddy bear yg kuberi nama "sina". 


Operasi ke2 saluran ginjalku ditunggunya berjam-jam, sampai aku keluar dari ruang operasi, dia yg menjagaku semalaman tanpa tidur, padahal besoknya dia harus kekampus. Tak sampai disitu, setelah keluar dari rumah sakit untuk urusan kontrol, fisioterapi bahkan sampai sekarang bolak-balik kedokter keluarga, dia yg urus.


Hei, jangan diam saja. Tolong beritahu aku bagaimana cara berterimakasih padanya??!!


Sampai suatu ketika, aku bertanya padanya tentang apa yg harus aku lakukan untuk membuatnya senang. Jawabannya adalah dengan melihatku selalu bahagia. Ah, andai saja dia tau, kebahagiaanku kan ada padanya..

Sekarang apa kau tau siapa yg kumaksud disini? Yap! Kalian benar. Dia kakakku..


Sri Susilawati.

Lahir di Tanjung Medan, 05 desember 1993. 

Usianya sekarang 21 tahun, akan menginjak 22 tahun. 

Aku memanggilnya "kakak". Sifatnya yg penyayang membuat beberapa sahabatku juga senang dan menganggap kakak mereka sendiri.


"Dek, deekk.." Panggilnya lembut membangunkanku. Aku yg mendengarnya bukan malah bangun tetapi malah membalikkan badan. 

Kebiasaan seperti itu sering sekali terjadi. Aku yg punya kebiasaan buruk susah dibangunin turut dirasakan oleh kakakku sendiri. 


Aku hanya beda 2 tahun dengannya, tapi orang-orang banyak sekali yg mengatakan aku manja karna hal-hal apapun diurus dengannya. 


"Kak, adek pakek baju apa ni", "kakak pakek baju yg mana", "kak kalau baju ini terus jilbabnya yg ini bagus", "kak adek bagusan sepatu merah atau hitam", "tas yg mana ni kak? Atau nggak usah bawa tas deh", "kak dompet dan handphone adek udah semua?". Itu adalah hal biasa yg keluar dari mulutku ketika hendak bepergian. Kakak dengan sabarnya bakalan milihin baju, ngejawab semua pertanyaanku, dan bahkan menyiapkan dompet dan handphoneku kedalam tasnya. Tak sampai disana, aku dimarahin soal "sudah-belum"nya pakai bedak, sampai dipakaikannya lipstik HAHAHA


Atau ketika disebuah toko aku merengek "Kak adek mau itu", "kak mau boneka itu", "kak ice cream", "kak mau makan itu".

Dan dia dengan lembutnya ngejawab "iya sayang nanti ya, dek"


Atau ditoko baju, distro sepatu. Aku bingung pada banyaknya pilihan yg ditawarkan. "Kak, yg mana ya", "kak yg biru atau merah? Atau hitam? Atau hijau?", "kak sizenya kebesaran nih", "kak kalau warna ini bagus nggak buat adek". Dia dengan sabarnya ngejawab semua pertanyaan itu, milihin sampe stok yg ditoko itu habis, dan., nggak ada yg kupilih. Hehe


Dia menjagaku dengan baik. Pesan yg dititipkan padanya, berhasil diemban sampai saat ini. Dari cemasnya ia ketika aku sakit, sampai bobot pertanyaan marahnya ketika tau aku belum makan tapi tetap menyuapi juga. 


Aku sangat menyayanginya, meski jarang kuucap lewat lisan, semoga dia sadar aku selalu berusaha selalu membuatnya bahagia. 


Kakakku, mawar tak berduriku..

Yg setiap harinya selalu kusiram dengan sayangku.. Maaf aku selalu tak bisa membuatmu bahagia, bangga. Aku selalu saja menghancurkan perasaanmu, harapanmu. Tapi aku selalu berusaha jadi adik yg membuatmu bangga punya aku. 

Lain waktu, sebuah penghargaan yg aku terima, akan aku dedikasikan untukmu. 


Aku sayang kamu, kak..

Minggu, 21 Juni 2015

Aku kecarian kamu

Aku kecarian kamu yg aku tau nggak pernah kecarian aku...
Disudut kamar, dibelakang pintu, dibawah kolong. Aku kecarian kamu..
Jangan-jangan kamu nggak tau? Atau pura-pura nggak tau. Atau malah kamu malah kecarian orang lain?? Hehe
Aku sih ya, nanya sama teman-teman kamu, liat kamu dijalan untung-untung lewat, ah pokoknya aku kecarian kamu lah..
Sini deh aku bilangin, kamu seneng yah aku kecarian? Puas-puasin aja kamunya pergi pas aku nyari. Entar aku kalau udah capek nggak bakal kecarian kamu lagi kok.

SNA

Rabu, 17 Juni 2015

Sajak dalam duka-ku

Dalam duka
Aku menyimpuh bersujud kepada-Mu
Dalam duka
Tak henti aku tersedu pada-Mu
Jangan tinggalkan aku ya Salam
Hanya kasihmu yg membuat aku tetap kokoh
Tak tau harus siapa yg kupeluk

Dalam duka
Aku menahan haru atas nikmat-Mu
Dalam duka
Aku teringat sukaku yg kadang lupa pada-Mu
Bisakah hanya kau satu-satunya yg ketika aku berceloteh panjang diatas sejadah, tetap setia mendengarkan?
Bisakah hanya kau satu-satunya yg tetap diam atas keluhanku?

Tuhanku..
Sang khalik..
Aku yakin kau melihatku
Melihat isi hatiku
Dan tahu apa yg harus aku lakukan

Dalam duka
18 juni 2015
13.27 wib

-scnnd-

Jumat, 12 Juni 2015

Hukum Perancangan Kontrak

Assalamualaikum. Dikarenakan besok kami bakalan UAS 4 mata kuliah Hukum Perancangan Kontrak, jadi punya keinginan nih buat nulis, itung-itung sambil ngingetlah hihiii. Langsung aja yuk cekidoootttt------

A. Pengertian hukum kontrak
Banyak para ahli yang mengartikan hukum kontrak itu sendiri. Tapi Salim H.S., S.H., M.S mengartikan hukum kontrak adalah keseluruhan dari kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata sepakat untuk menimbulkan akibat hukum.

Unsur-unsur hukum kontrak:
• adanya kaidah hukum
• subjek hukum
• adanya prestasi
• kata sepakat
• akibat hukum

B. Sistem pengaturan kontrak
• Terbuka (open system)
• Tertutup (closed system) atau dikenal dengan istilah kontrak baku

C. Asas hukum kontrak
• Asas kebebasan berkontrak -> siapa saja, asal dewasa dan tidak melawan hukum
• Asas konsensualisme -> perjanjian tidak perlu formal, cukup sepakat
• Asas pacta sunt servanda -> siapapun harus menghormati kontrak yang dibuat oleh para pihak
• Asas iktikad baik -> melaksanakan substansi kontrak kemauan baik dari para pihak
• Asas kepribadian -> membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja

D. Unsur-unsur kontrak
• Unsur Essensialia, yaitu unsur yang harus ada dalam kontrak, seperti kejelasan obyek yang diperjanjikan secara terperinci
• Unsur Naturalia, yaitu unsur perjanjian yang pada umumnya melekat diatur dalam undang-undang
• Unsur Accidentalia, yaitu unsur yang menggambarkan keterbukaan dari suatu kontrak dalam mewujudkan prinsip kebebasan berkontrak

E. Kontrak dari namanya
• Kontrak bernama (Nominaat), yaitu kontrak yang disebut dan diatur secara tegas dalam KUH Perdata
Macam-macam kontrak Nominaat:
-Jual beli -Tukar menukar -Sewa menyewa -Perjanjian melakukan pekerjaan - Persekutuan perdata -Badan hukum -Hibah -Penitipan barang -Pinjam pakai -Pinjam meminjam -Pemberian kuasa -Bunga tetap atau abadi -Perjanjian untung untungan -Penanggungan utang -Perdamaian

• Kontrak tidak bernama (Innominaat), yaitu kontrak yang tidak disebut dan tidak diatur didalam KUH Perdata namun diatur diluar KUH Perdata
Dasar pengaturan:
-Ketentuan pasal 1319 KUH Perdata
-Perspektif yang digunakan adalah asas lex specialis derogaat lex generalis

F. Memorandum of Understanding (MoU)
• Disebut juga Nota Kesepahaman
• Merupakan perjanjian pendahuluan
• Berisikan hal-hal yang pokok
• Isinya akan dimuat dalam kontrak

Macam-macam MoU:
- sebagai ikatan moral
- sebagai kesepakatan umum sebelum adanya suatu kontrak
- karena kondisi yang belum dipastikan

Ciri-ciri MoU:
- isinya ringkas
- jangka waktu yang terbatas
- bentuk perjanjian dibawah tangan
- tidak ada kewajiban yang memaksa

G. Perancangan kontrak
Draft kontrak: 

• Judul kontrak
- sama dengan isi kontrak yang bersangkutan
- mencerminkan ketentuan kontrak
- tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit

• Pembukaan kontrak
- menyebutkan tanggal dibuatnya kontrak

• Komparisi/pihak-pihak dalam kontrak
- memuat identitas para pihak

• Recital
- latar belakang dibuatnya kontrak

• Definisi
- memuat rumusan istilah yang dicantumkan dalam kontrak

• Pengaturan hak dan kewajiban
- isi kontrak
- dapat berupa Bab dan pasal

• Domisili
- tempat kedudukan yang dipilih oleh para pihak untuk menyelesaikan permasalahan apabila timbul sengketa atas dibuatnya kontrak

• Keadaan memaksa
- dapat karna bencana alam dll
- batasan tanggung jawab para pihak dalam memenuhi prestasi

• Kelalaian dan pengakhiran kontrak
- akibat hukum yang timbul apabila terjadi kelalaian
- mendiskripsikan hal-hal yang menyebabkan berakhirnya kontrak

• Pola penyelesaian sengketa
- mekanisme litigasi atau nonlitigasi

• Penutup
- closing of contract

• Tanda tangan
- dianjurkan membubuhkan materai
- dapat menyertakan saksi
- kreditur dikiri dan debitur dikanan

H. Catatan
• Selama tidak dibakukan maka para pihak dapat menentukan struktur dan anatomi kontrak
• Kontrak dengan sistem terbuka memberi peluang bagi para pihak untuk saling tukar menukar draft kontrak

I. Referensi
• Admiral H. Amiruddin, modul Perancangan Kontrak, semester IV Fakultas Hukum Universitas Islam Riau
Salim H.S, Hukum Kontrak : Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, Sinar Grafika, Jakarta, 2011

Alhamdulillah. Finally, selesai. Semoga kerja keras dan ketekunan 6 bulan disemester 4 ini serta kegigihan malam ini (hahaha lebay) membuahkan hasil. Aamiin ya Allah. Terimakasih modulnya buat pak doktor Admiral (semoga dipanggil begitu mempercepat gelarnya ya pak, hehe aamiin) selaku dosen pada mata kuliah Hukum Perancangan Kontrak ini. Dan semoga tulisan ini bermanfaat semua. Wassalamualaikum wr.wb

-scnnd-

Kamis, 11 Juni 2015

Hai, ini aku. Suci Nanda Agustina😊

Hai hai. Aku wanita. Wanita yg ingin dimengerti (hahaapasihh). Kalau mau panggil aku, jangan nanya maunya dipanggil apa, aku punya banyak panggilan dimanapun dan oleh siapapun😭😭. Yg dari uci, ucik, nanda, su, agustina, sampai kecil, pendek, item (ini si kakak punya kerja), kecap, gigi kelinci, dao (kalau ini papa yg manggil😊), manjo (nah ini mama hehe👏), adek, mbak, tante kadang-kadang onti entahlah ini si dayu gendut ponakan sekaligus sahabat, trus teman sahabatnya kakak, kak nani manggil sombro😖 haha astaga, eka manggil cireng grrrrr😒 oia, bundaci dipanggil sama keponakan tersayang, carisaa, queen dan eyza si maurio😘.
Aduh lupa masih banyak lagiii. Nggak jelas gimana mau nyapa duluan, aku suka nulis dan ini blog ke3 setelah dari 2010 aku vakum. Kenapa memilih blog? Haha giniloh sebenarnya blog itu bukan pilihan. Blog itu adalah alternative dari kamu-kamu yg suka banget nulis tapi nggak tau mau nyalurin kemana, yaudah buat blog, nulis deh sepuas hati (tentunya syarat dan ketentuan berlaku) haha nggak, maksudnya ya nulisnya yg bermanfaat dong. Daripada nulis-nulis disembarang kertas. Hahaha aku punya pengalaman pribadi nih, jadi gini, sekitaran 3 tahun lalu, aku pernah bikin tulisan, sajak gitu. Trus aku tempelin dikursi kelas tanpa identitas. Eh setahun kemudian, aku ngeliat sajakku masuk menjadi pemenang disalah 1 koran ternama dikotaku, apalagi kalau bukan diplagiat arrrggghh keselkan yaah. Hasil aku gitu loh, eh yg boyong piala sama uangnya dia plus dapat nama deh tu anak😒😒😒. Yasudah deh gitu aja. Terimakasih. Dan wassalam.
-scnnd-